Jumat, 21 September 2012

Empat Jalur Sutera # 1


Yah, inilah kita ...
Yang tidak dikenal banyak orang ...
Yang bahkan kita sendiri lupa ...
Yang kadang merasa kangen ...

S.R.A.BI

We are moving!

Gak kerasa, udah lebih dari empat tahun kita bersama, dan kini sudah terpisah oleh tempat dan waktu. Sebagai insan dunia yang tidak luput dari kodratnya, kami berempat akan menjumpai suatu masa di mana kami tidak akan bersama-sama lagi, secara fisik, namun kami yakin bahwa hati kami tak terpisahkan (halah, lebay!).

Tapi emang bener, kok, kalau kami sudah memasuki sebuah jalan baru yang kami sebut sebagai Empat Jalur Sutera. Di pelajaran sejarah, kita semua pernah tahu istilah Jalur Sutera, yaitu jalur perdagangan (sutra) internasional. Kalau penambahan kata "empat" itu berarti menandakan jumlah personil S.R.A.BI, lantas apakah kita berempat akan berdagang?

Ya, siapa tahu salah satu dari kita bakal mendalami bisnis berdagang. Yang jelas, masing-masing dari kami akan menjemput impian kami masing-masing melalui jalan yang berbeda. Nah, saatnya keempat jalur sutera itu kami perkenalkan (walau baru pintu gerbangnya).

Dimulai dari yang pertama menemukan jalur suteranya: Babi. Bulan Agustus tahun 2011 menjadi saat bahagia Babi. Pada tahun yang sama, Babi menemukan jatidirinya untuk melanjutkan ilmunya: berkubang matematika tahap lanjut. Mungkin dia bakalan jadi dosen, dan mungkin itulah jalan hidupnya. Walaupun sempat ragu-ragu, apakah menjadi dosen adalah jalan hidupnya, tapi hingga saat ini kuliah berkubangnya masih tidak bermasalah. So far, Babi menjemput mimpinya dengan belajar berkubang (bukannya menghilangkan kebiasaan berkubangnya, :D)

Kemudian yang kedua: Sapi. Bulan Mei tahun 2012 menjadi saat-saat galau sapi karena harus mengalami masa-masa transisi, dari dunia kuliah menuju jenjang karir non-pendidikan. Sudah lebih dari tiga puluh perusahaan dia coba, tetapi hanya satu yang benar-benar mengharapkan kehadirannya. Entah benar atau tidak, cita-cita Sapi yang semula ingin menjadi ilmuwan pun akhirnya runtuh di tengah jalan dan kini berjuang di bidang IT. Apakah ini berarti dia menemukan metode untuk mengeluarkan susu tanpa diremas-remas?

Selanjutnya yang ketiga: Rubah. Sebelum bulan puasa di tahun 2012, Rubah telah menyelesaikan ujian memasak telor dadar (maksudnya pendadaran). Itu artinya, sekitar bulan November tahun 2012 akan menjadi masa transisinya pula. Itu berarti, dia sudah mulai bisa dipelihara di rumah-rumah atau mungkin di kantor-kantor. Nah, kita tunggu saja kabar selanjutnya dari si Rubah.

Dan yang terakhir: Ayam. Mungkin agak terlalu 'rasis', mengingat si bungsu Ayam selalu menjadi yang paling bungsu. Mungkin agak terlalu jahat, kalau riwayat mencari gerbang jalur suteranya diceritakan di sini. Ah, kita lihat nanti saja lah. Ya, satu-dua tahun lagi, apa dia masih muter-muter di jalan yang sama. Yang jelas, dia sudah berbekal ilmu musik yang melebihi ketiga saudaranya.

Last but not least, keempat dari kami masing-masing memiliki tujuan yang berbeda. 
Masing-masing memiliki warna yang berbeda.
Memiliki cita-cita dan pengharapan yang berbeda pula. 
Memiliki ideologi yang berbeda.
Memiliki jalur sutera yang berbeda.
Dan juga memiliki masa yang berbeda untuk beranjak dewasa.

Akan tetapi, kami masih S.R.A.BI., yang memiliki sifat seperti semboyan negara kita: Bhinneka Tunggal Ika.

0 komentar:

Posting Komentar

Our Beloved Hamster